Guru Besar UIN Mataram Ingatkan Generasi Milenial, Jangan Terjebak di Balik Layar!

Guru Besar UIN Mataram Ingatkan Generasi Milenial, Jangan Terjebak di Balik Layar!

PGMI IAIN Palopo, – Kuliah umum bertema “Ekspresi Keberagaman Generasi Milenial di Media Sosial” yang disampaikan oleh Prof. Dr. TGH Fahrurrozi Dahlan, QH, M.A., guru besar UIN Mataram, menjadi ajang pembekalan kritis bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Palopo. Digelar pada Senin, 23 Januari 2023, kegiatan ini tidak hanya membahas keberagaman, tetapi juga mengkritisi fenomena sosial milenial yang semakin lekat dengan dunia maya.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Palopo, Prof. Dr. Abdul Pirol, menyambut hangat kehadiran Prof. Fahrurrozi. Ia berharap kehadiran sang guru besar ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang media sosial yang kian mempengaruhi keberagaman dan perspektif generasi muda. “Kampus hijau” yang kini menaungi 24 prodi ini, menurut Prof. Abdul, harus siap mengarahkan mahasiswa agar tidak terjebak dalam ilusi digital.

Prof. Fahrurrozi, yang menyampaikan doa agar IAIN Palopo segera bertransformasi menjadi UIN, juga menekankan bahwa generasi Era 5.0 perlu mempersiapkan diri dengan keterampilan lebih kritis:

  1. Bersahabat dengan teknologi, namun tidak diperbudak oleh layar,
  2. Kolaborasi karena individualisme hanya membawa hasil setengah hati,
  3. Kreativitas, yang bukan sekadar hiasan tetapi menjadi bagian dari solusi nyata,
  4. Pendekatan holistik yang menghubungkan teori dengan dinamika sosial nyata, dan
  5. Selera humor, yang ia sebut penting untuk menciptakan suasana belajar yang manusiawi dan bebas tekanan.

Pesan tersirat Prof. Fahrurrozi jelas, yakni generasi muda diharapkan tidak sekadar eksis di dunia maya, tetapi juga berdaya di dunia nyata. Keterampilan ini, katanya, adalah kunci untuk membangun masa depan yang tidak sekadar tergantung pada teknologi, tetapi juga peduli pada nilai-nilai sosial.

“Media sosial itu ruang bebas, tapi tanpa filter kritis, justru bisa mengurung kita,” ujar Prof. Fahrurrozi mengingatkan mahasiswa agar tidak terjebak dalam ilusi popularitas maya yang sering kali menyesatkan.

Related Posts