Palopo, 7 Mei 2024 — Kegiatan istimewa di Auditorium Phinisi IAIN Palopo menghadirkan narasumber Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Drs. H. Makhrus, S.H., M.Hum.
Dengan mengangkat tema “Penguatan Moderasi Beragama dalam Bingkai Keislaman dan Keindonesiaan,” acara ini menggugah kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moderasi beragama bagi bangsa yang beragam. Acara tersebut dihadiri para dekan, ketua dan sekretaris prodi, dosen, serta mahasiswa IAIN Palopo.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag., berbagi pandangannya mengenai urgensi pemahaman ideologi Pancasila yang kokoh sejak pendidikan dasar. Menurutnya, pendidikan moral Pancasila tidak cukup pada teori semata, tetapi perlu diwujudkan dalam sikap keberagamaan yang inklusif. Menyadari tantangan ini, Rektor mengumumkan rencana pembentukan pusat studi khusus yang akan mengkaji Pancasila dan Moderasi Beragama.
“Kita akan membentuk lembaga pusat studi Pancasila dan Moderasi Beragama, dipimpin langsung oleh narasumber dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),” jelas Rektor.
Baru-baru ini, IAIN Palopo menandatangani kerja sama dengan BPIP, menandai komitmen untuk menghadirkan kegiatan edukatif terkait Pancasila dan moderasi beragama di kampus. Lebih lanjut, Dr. Abbas menyatakan bahwa sebelum akhir Juni, sesuai perjanjian dengan Menteri Agama, kampus ini akan memiliki penggerak moderasi beragama yang terintegrasi di berbagai mata kuliah.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menekankan pentingnya pendekatan keagamaan yang inklusif dan responsif terhadap nilai-nilai Pancasila.
“Moderasi beragama tidak hanya menambah wawasan mahasiswa, tetapi juga menjadi pilar dalam membangun harmoni sosial di tengah keberagaman,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Makhrus mengingatkan bahwa moderasi beragama sebenarnya bukanlah konsep baru dalam Islam, melainkan prinsip yang telah tertanam dalam sejarah panjang peradaban Islam.
“Kita hidup dalam bangsa yang majemuk. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus saling menghargai dan menghormati, baik terhadap sesama umat beragama maupun lintas kepercayaan,” ungkap Prof. Makhrus.
Bagi Prof. Makhrus, moderasi bukan hanya nilai untuk harmoni antaragama, tetapi juga landasan untuk memperkuat persatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa dalam konteks kebangsaan, moderasi beragama dapat menjadi solusi untuk meredam potensi konflik dan menyatukan masyarakat dalam bingkai keindonesiaan.
Dengan tema ini, IAIN Palopo menunjukkan langkah konkret menuju pendidikan yang tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan tetapi juga pada kontribusi nyata bagi bangsa dalam membina generasi yang religius, nasionalis, dan toleran di tengah dinamika masyarakat modern.