Kabupaten Toraja Utara (Torut) memiliki lingkungan alami dan budaya yang unik sekaligus sebagai potensi wisata. Melihat potensi itu, Tim PKM IAIN Palopo dan BPDLH Ford Foundation — Community Resilience and Welfare (Dana TERRA) Project melakukan kerjasama dengan dinas Perindustrian, perdagangan, KOPRASI-UMKM. Hal tersebut bertujuan melakukan kegiatan “Peningkatan Perekonomian Masyarakat Adat Melalui Pemanfaatan Potensi Alam Menjadi Handicraft Bercorak Sosio-Kultural di Kabupaten Toraja Utara”.
Ketua tim pengabdi Dr. Edhy Rustan, M,Pd mengutarakan bahwa Handicraft memiliki potensi besar dikembangkan dalam kehidupan perekonomian masyarakat adat. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat, hendaknya dipadukan dengan unsur social budaya yang berkembang di komunitas itu sendiri. Tujuannya, agar kehidupan masyarakat lebih sejahtera juga lebih menjiwai dan mengedepankan nilai-nilai social budaya dalam tindakan ekonominya. Motif dan desain yang sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat serta melimpahnya bahan baku sebagai bahan produksi utama, menjadi alasan kuat untuk menempatkan handicraft sebagai ikon perekonomian potensial bagi kelompok masyarakat adat Toraja Utara.
Menyambut kerjasama dalam kegiatan tersebut, Kepala dinas Perindustrian, KOPRASI-UMKM Toraja Utara Bapak Amos Harma. Patolla, SP., MM, menerima audience “kami mengapresiasi dan bersedia membantu atas terselenggaranya kegiatan dilakukan. Kami senang karena masyarakat binaan akan mendapatkan pelatihan”. Beliau menjelaskan terdapat beberapa sentra yang telah dilakukan pelatihan pada tahun anggran 2022. Meski demikian, belum dilakukan internalisasi corak-corak budaya dan belum sampai pada pembentukan jaringan pemasaran.
Audiensi dalam Rangka Kerjasama dengan Dinas Perindag Koprasi dan UMKM Toraja Utara
Adanya corak budaya yang diinternalisasi dalam produk dan keterkaitan dengan tujuan pemasaran yang menyasar daerah wisata sehingga Tim Pengabdi juga menjalin kerjasama dengan dinas kebudayaan dan pariwisata Toraja Utara. Kepala dinas Matius Sampelalong, S.E., M.Si menyambut kegiatan yang dilakukan. Beliau menunjukkan daerah-daerah binaan pariwisata termasuk Kesu yang mengarah ke Sanggalangi. “Kalau corak-corak budaya itu memiliki makna, cocoknya digunakan untuk media tertentu, masyarakat tahu itu”. Beliau juga menyarankan dan siap membantu pelaksanaan FGD dengan masyarakat dan pemangku adat setempat untuk tujuan menginternalisasi corak dalam handicraft.
Kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata